Sabtu, 13 Juli 2019
Golkar Mau Usung Penerus Visi Jokowi untuk Pilpres 2024
Wakil Koordinator Bidang Penggalangan Khusus DPP Golkar Rizal Mallarangeng memastikan partainya akan solid mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjalankan pemerintahan lima tahun ke depan. Celi -panggilan akrabnya- menyatakan, Golkar bakal mengawal Jokowi menunaikan janji-janji kampanyenya hingga 2024.
"Golkar akan selalu memberikan support kepada Jokowi dalam lima tahun ke depan," kata Rizal dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (13/7).
Bagi Golkar, kata Celi, harus ada kesinambungan kepemimpinan Jokowi setelah 2024. Menurutnya, visi besar Jokowi harus dilanjutkan oleh presiden selanjutnya.
Karena itu Rizal menegaskan, presiden yang terpilih pada Pemilu 2024 harus pendukung Jokowi. "Arah pembangunan harus berkelanjutan. Apa yang sudah dilakukan Jokowi harus dilanjutkan oleh penerusnya,” ucapnya.
Lebih lanjut Rizal mengatakan, Golkar sudah membuktikan keberhasilannya dalam mendukung program Jokowi. Salah satunya adalah keluarnya UU Amnesti Pajak.
Menurut Rizal, selesainya UU Amnesti Pajak tak terlepas dari kiprah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Karena itu Rizal meyakini Airlangga sangat layak menjadi nakhoda Golkar untuk mengawal program kerja Jokowi lima tahun ke depan.
Rizal juga mengaku optimistis bahwa Airlangga akan mampu membawa Golkar memenangi Pemilu Legislatif 2024. Karena itu Rizal mengharapkan Airlangga kembali terpilih sebagai ketua umum Golkar pada musyawarah nasional mendatang.
"Airlangga punya bakat teknokratis dan politik yang kuat sehingga layak bila dipilih secara aklamasi dalam Munas Golkar Desember mendatang. Tentunya aklamasinya dilakukan dengan cara-cara demokratis," tuturnya.
Pada kesempatan sama pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menilai Golkar punya peran besar sebagai stabilisator politik. Golkar, katanya, bisa memberikan keleluasaan bagi Jokowi menjalankan program kerjanya jika PDIP sebagai partai yang menaungi mantan wali kota Surakarta itu justru balik badan.
"Golkar bisa jadi kapal besar bagi Jokowi untuk menjalankan semua janji kampanyenya dengan aman. Besarnya pengaruh ini terbukti saat Golkar membela Prabowo di Pilpres 2014, maka lahir UU MD3 (MPR, DPR, DPRD, DPD, red). Begitu Golkar berpihak kepada pemerintah, undang-undang tersebut langsung direvisi," ulas Burhanuddin.
Direktur Indikator Politik Indonesia itu itu menambahkan, Golkar punya basis massa yang solid. Buktinya, Golkar masih mampu bertahan sebagai partai besar meski banyak kadernya yang keluar untuk mendirikan partai politik baru.
"Intinya, Munas Golkar jangan sampai menimbulkan luka kepada yang kalah agar suara Golkar tetap aman," tandas Burhanuddin.
Sumber: Jpnn.com
0 komentar:
Posting Komentar