Senin, 29 Juli 2019

Tak Bisa Tangani Sampah dan Polusi Udara, Saatnya Kembalikan Wan Abud ke Gurun


detik news -  Selama 2 tahun bekerja, Anies Baswedan sebagai orang nomer 1 di DKI tak mampu menangani masalah di Ibukota. Ketika dirinya diterpa masalah, kerjaannya hanya menyalahkan orang lain atau program pemerintah. Seperti menyalahkan terbitnya IMB karena pergub Ahok dan polusi udara karena pembangunan jalan tol.

Tapi, saat ada sedikit prestasi seperti tranportasi Jakarta dipuji dunia maka dia cepat-cepat maju di depan. Begitupulah saat ikut bisa nimbrung di formula E. Pantas saja Jokowi memecatnya dan mengembalikannnya ke Gurun. Anehnya malah dipilih lagi oleh warga DKI.

Berikut seperti yang diberitakan jitunews.com saat Anies menyalahkan pembangunan jalan tol sebagai penyebab polusi udara.

Anies mengatakan bahwa berdasarkan pemantauan yang dilakukan Pemprov, polusi amat tinggi terjadi pada pagi hari. Hal tersebut membuat Anies heran.

"Dan salah satu kecurigaan kita ingin bicara pengelola jalan tol. Di jalan-jalan JORR (Jakarta Outer Ring Road) dan sekitarnya di malam hari justru terjadi kepadatan kendaraan-kendaraan berat. Yang volume cukup besar jadi pemantau alat ukur kita di daerah selatan, Jagakarsa itu justru tinggi," tutur Anies.

Anies ingin kendaraan-kendaraan berat yang masuk JORR (Tol Lingkar Luar) memenuhi standar emisi. Dia ingin hal ini bisa dipastikan sesegera mungkin.

"Padahal daerah selatan bukan daerah paling padat ya, tapi justru tinggi. Karena itu, kita mau lihat. Nanti kita pastikan kendaraan-kendaraan berat yang memasuki wilayah JORR itu mereka penuhi standar emisi sehingga nggak timbulkan masalah," kata dia.

Ini untuk masalah polusi udara. Untuk masalah sampah, Anies menyalahkan sampah kiriman seperti diberitakan detik.com.

Pintu air Manggarai dipenuhi sampah sejak beberapa hari lalu. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan sampah yang menumpuk tersebut merupakan kiriman dari hulu Sungai Ciliwung.

"Petugas (Dinas) Lingkungan Hidup bertugas all out membersihkan sampah di Manggarai. Jakarta menampung sampah luar biasa banyaknya. Itu bukan sampah warga kita. Itu sampah yang masuk dari aliran Sungai Ciliwung," kata Anies di Gedung Dinas Teknis, Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2019).

Dan kini sedang viral rencana DPRD Jakarta untuk mendatangkan Risma ke Jakarta untuk mengelola sampah dan menutupi ketidak becusan wan abud.

Seperti itulah kisah wan abud dalam memimpin Ibukota. Alih-alih mencarikan solusi, dia sibuk mencari kambing hitam dari segala persoalan yang ada.

Berbanding terbalik ketika ada penghargaan yang diperoleh Jakarta, wan abud bak lupa dengan sifat lamanya mencari kambing hitam. Dia tampil ke depan mengklaim semua prestasi Ibukota. Seperti yang diberitakan detik.com berikut.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Jakarta masuk sebagai satu dari tiga kota terbaik dunia untuk perbaikan sistem transportasi. Penghargaan itu berupa Sustainable Transport Award (STA) yang merupakan ajang penghargaan tahunan yang menilai perbaikan mobilitas kota dan inovasi sistem transportasi.

"Tiga Kota Terbaik Dunia! Ya, Alhamdulillah, Jakarta diakui sebagai satu dari tiga kota terbaik dunia untuk perbaikan sistem transportasi dan mobilitas kota," tulis Anies di akun Facebook-nya, seperti dilihat detikcom, Jumat (28/6/2019).

Anies mengaku bangga karena Jakarta mengalahkan kota besar dunia lainnya. Pada tahun lalu, Jakarta hanya masuk ke peringkat 15 dari 200 kota.

"Yang lebih membuat kita bersyukur dan bangga, kita berhasil mengalahkan kota-kota dunia seperti Kingston (Kanada), Richmond (Amerika Serikat), Bogota (Kolombia), dan banyak lainnya," ujar Anies.

Belum lagi masalah Formula E yang begitu luar biasa digembor-gemborkan wan abud. Pantas saja dulu Jokowi tak betah memiliki menteri seperti dia dan cepat-cepat dicopot. Anehnya masih saja ada yang mau menampung dia, untuk menjadi Gubernur Ibukota pula.

Ini semua berawal dari rekomendasi JK yang diamini kaum cingkrang karena melihat muka Anies yang serupa dengan onta Yaman. Tapi, untuk masalah birokrasi jelas nol besar di lapangan.

Saya sendiri curiga dengan kedekatan JK dengan para Taliban yang mungkin mirip dengan si Anies makanya dia ngebet mendukung Anies di Ibukota. Untuk berita orang Taliban yang disambut JK seperti yang diberitakan tempo berikut.

Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menerima kunjungan wakil pemimpin Taliban, Abdul Ghani Baradar. Pertemuan itu dilakukan di rumah dinas wapres di Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta, Sabtu malam, 27 Juli 2019.

"Komunikasi ini sangat penting artinya untuk menjaga kepercayaan semua pihak sehingga proses perdamaian dapat terus maju. Indonesia juga berkomunikasi dengan Amerika Serikat dan pihak-pihak lain," kata JK.

Padahal banyak juga pemberitaan kekejaman Taliban yang serupa dengan FPI di Indonesia. Sebelumnya JK juga menerima Zakir Naik yang jelas-jelas menjadi buronan India dalam kasus pencucian uang. Ada apa dengan JK?

Setidaknya saat ini kita bisa bersyukur karena wapres akan segera digantikan Ma'ruf Amin yang berlatar islam nusantara, islam rahmatan lil alamin.

Dan untuk para onta dan kadal gurun yang saat ini menjabat di pemerintahan. Saya sarankan segera mundur saja dari jabatan ketimbang tak bisa apa-apa, malah yang ada merusak tata kota.

Sumber: Seword.com
Share:

0 komentar:

Posting Komentar