Selasa, 30 Juli 2019

Jakarta Gelontorkan 3,7 Triliun Urus Sampah Belum Beres, Surabaya Keluarkan 30 Miliar Beres



detik news - Anggaran DKI Jakarta tak usah ditanyakan lagi terkait besarannya, yang pasti lebih besar dari provinsi-provinsi lainnya yang ada di Indonesia. Meskipun anggaran yang dimiliki oleh DKI Jakarta besar, tetap saja itu uang rakyat yang harus dipertanggung jawabkan terkait penggunaannya.

Penggunaan anggaran harus bijaksana supaya dapat mengena langsung pada masyarakat. Meskipun uang banyak, efisiensi tetap harus dilakukan oleh pemprov DKI Jakarta, karena mau diakui atau tidak, pada kenyataannya dulu saat Ahok jadi Gubernur, banyak anggaran siluman yang tak tepat sasaran kerap dicoret Ahok, besarannya bukan miliaran, tetapi sudah sampai triliun.


Anggaran besar tak berarti harus foya-foya menggunakan uang setengah miliar untuk membuat patung bambu yang Cuma bertahan selama 11 bulan. Anggaran besar juga bukan berarti harus tidak bijak dan tak tepat sasaran dalam membuat keputusan seperti menutupi kali bau dengan waring dengan menelan biaya setengah miliar.

Efisiensi sangat perlu dilakukan karena anggaran tersebut bisa digunakan untuk hal lain yang lebih penting dan berdampak langsung terhadap masyarakat. Risma pun sempat kaget ketika mendengar anggaran untuk sampah di DKI Jakarta mencapai 3,7 triliun.

"Kalau di Surabaya hanya menghabiskan dana Rp 30 miliar. Karena kita menghemat biaya-biaya yang tidak perlu. Kita juga punya rumah-rumah kompos dan berhati-hati untuk menimbang sampah," kata Risma.

Meskipun dananya cuma 30 miliar, tetapi pengolahan sampah di Surabaya sudah menjadi percontohan dunia. Banyak perwakilan dari dunia yang meninjau secara langsung bagaimana Surabaya di bawah kepemimpinan Risma mengelola sampah begitu baik.

Ketika Surabaya banyak diapresiasi oleh dunia, wajar jika seharusnya kota-kota dalam negeri belajar dari Surabaya, dan tak usah pergi ke negara lain karena di negara sendiri ada daerah percontohan yang juga sudah diakui oleh dunia.

Kalo sebagai pembicara di luar negeri, Risma sudah begitu sering, jadi tak usah dibandingkan dengan prestasi Anies yang katanya berprestasi sehingga di undang keluar negeri, padahal apa yang dipresentasikannya di dunia tak Cuma hasil kerjanya saja, tetapi hasil kerja pendahulu dan pemerintah pusat, seperti terkait transportrasi.

Soal sampah, di Surabaya juga akan dibuat pembangkit listrik tenaga sampah yang sudah 90 persen. Kita bisa bayangkah ketika sampah sumber masalah kini justru menjadi energi yang sangat penting bagi kehidupan di muka bumi.

"Sudah 80 persen. Tapi katanya Pak Eri sudah 90 persen progres (pembangunannya) di TPA Benowo atau PLTSa Benowo. Kita tinggal kontrak antara PT SO investornya PLTSa dengan PLN," kata Risma kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Rabu (17/7/2019).


"PLN (sudah) menyampaikan, mudah2an bulan Juli ini kelar. Kalau kelar, November akan diresmikan," pungkas Risma.

Itulah kerennya seorang walikota yang bekerja keras hingga jatuh sakit, blusukan hingga nyebur parit pun dilakoni oleh Risma, itu semua untuk memastikan bahwa semua program berjalan dengan baik dan lancar.

Permasalahan sampah di Surabaya sudah beres, lalu bagaimana dengan di Jakarta yang dananya mencapai 3,7 triliun untuk ngurusi sampah?

Sampah di DKI Jakarta menjadi momok tersendiri, karena pada tahun 2021 diperkirakan Bantar Gebang overload, sedangkan DKI Jakarta sendiri baru merencanakan pembangunan tempat pembuangan sampah pada tahun 2020.

Bantar Gebang sendiri masuk dalam kawasan Bekasi, Jawa Barat. Dulu di zaman Ahok sudah mewacanakan akan segera membuat tempat pembuangan sampah baru dengan teknologi yang canggih, namun belum sempat merealisasikan, Ahok sudah harus dipusingkan dengan kasus tuduhan penistaan agama dan dia tak terpilih kembali menjadi Gubernur , pada akhirnya mimpi dan janji yang pernah diucapkannya pada akhir tahun 2016 pun kandas.

Karena kesuksesan Risma dalam ngurusi Surabaya yang menjadi percontohan dunia bukan hanya untuk pengolahan sampah, tentu saja wajar kalau ada warga DKI Jakarta yang hendak ‘menculik’ Risma supaya ngurusi DKI Jakarta. Dan saat ini, bahkan ada anggota DPRD DKI yang melakukan studi banding bersama pemprov DKI Jakarta terkait pengolahan sampah, mereka pun ingin memboyong Risma supaya permasalahan sampah di DKI Jakarta kelar.

Sumber: Seword.com
Share:

0 komentar:

Posting Komentar