Minggu, 28 Juli 2019

Minta Rizieq Dipulangkan, PDIP Harus Depak Kapitra dari Partai


Masih ingatkah dengan pengacara Rizieq yang suka memakai daster bernama Kapitra? Lama tak terdengar suaranya dan dikabarkan merapat ke PDIP, kini dia mengucapkan sesuatu yang kontroversial. Setelah sebelumnya oposisi meminta kepulangan Rizieq sebagai syarat rekonsiliasi. Kini bak duri dalam daging, Kapitra sebagai kader PDIP meminta pemerintah memulangkan sang habibana.

Seperti diberitakan okezone.com: Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Kapitra Ampera meminta agar pemerintah bertanggung jawab untuk memulangkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab dari Arab Suadi ke Indonesia.

"Pemerintah berkewajiban kalau ada warga negara‎ yang tidak bisa pulang, bukan karena dia melanggar hukum, di negara tempatnya dituju, pemerintah harus bertanggung jawab memulangkannya," kata Kapitra saat berbincang dengan Okezone, Minggu (28/7/2019).

Habib Rizieq sendiri saat ini masih berada di Arab Saudi. Pihak kuasa hukum menyebut Habib Rizieq terhambat untuk pulang ke Indonesia. ‎Imam Besar FPI tersebut juga disebut harus membayar denda Rp110 juta karena overstay atau telah melewati batas tinggalnya di Arab.

Menurut Kapitra, yang pernah jadi pengacara Habib Rizieq, pemerintah diwakili oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) wajib mengurus segala keperluan untuk pemulangan Habib Rizieq. Sebab, kata Kapitra, Habib Rizieq masih berstatus sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) yang wajib dilindungi hak-haknya.

"Kalau warga negara kita terkatung-katung, pemerintah tidak boleh diam begitu. Pemerintah itu pelayan," terangnya.

Kapitra menegaskan, instansi yang harus bertanggung jawab untuk mengurus kepulangan Habib Rizieq yakni, Kemenlu. Ditekankan Kapitra, jika Kemenlu tidak sanggup melindungi warga negaranya, maka Presiden Jokowi harus mengambil alih.

"Kalau Menlu tidak punya kemampuan untuk memberikan perlindungan, atau memulangkan Habib Rizieq Shihab, maka presiden harus mengambil alih," kata dia.

Dengan berbagai pernyataan vulgarnya dan cenderung memojokkan pemerintah, maka PDIP harus bertindak tegas pada Kapitra. Kalau dia mau menjadi kader sejati PDIP maka ucapan dan tindakan harus sejalan dengan pemerintag bukan sebaliknya.

Alangkah baiknya Megawati cepat mendepak orang munafik satu ini agar tak menjadi tumor ganas dikemudian hari. Baru bergabung menjadi kader PDIP, bukannya tobat malah memiliki keinginan pribadi yang terselubung.

Mengingat pernyataannya, Kapitra sepertinya masih berhubungan dengan Rizieq dan sejenisnya. Bisa saja dia menjadi penyusup (mata-mata) dengan bergabung bersama PDIP. Padahal aslinya dia membocorkan informasi partai dan mengemban kepentingan kelompoknya melalui PDIP.

Orang seperti ini sangat berbahaya bila dibiarkan berlama-lama. Kita tidak tahu siapa-siapa saja yang berdiri di belakang Kapitra. Berani benar dia menyuruh-nyuruh presiden memulangkan buronan kasus mesus.

Harusnya Kapitra mengaca diri sendiri, sudah bagus ada partai nasionalis yang mau menampungnya. Kalau tidak nasibnya sudah serupa dengan Eggie Sudjana yang terkatung-katung tak menentu.

Mau mendukung Prabowo nyatanya sudah KO. Malah Gerindra bakal merapat ke pemerintah. Syarat pemulangan Rizieq ynag sebelumnya didengungkan Dahnil Azhar, Fadli Zon dan Prabowo sendiri bak ditelan bumi saat Prabowo menemui Jokowi dan Mega. Kini PA 212 yang diisi kaum cingkrang dan pro khilafah semakin terpojok.

Ingin menunggangi Anies tapi harus menunggu 5 tahun lagi. Dan kita tidak tahu apa nasib mereka kedepannya. Akankah pemerintah bisa membumi hanguskan para cecunguk pro khilafah dan sejenisnya dari bumi pertiwi. Kalau itu terjadi maka musnah sudah semua impian negara khilafah yang mereka pupuk bertahun-tahun lamanya.

Dan kini seorang Kapitra, bak pahlawan kesiangan ingin mendesak pemerintah memulangkan provokator utama kaum radikal. Dia ingin menggantikan para elite oposisi yang sebelumnya gagal membawa Rizieq pulang.

Semua juga tahu siapa Kapitra dulu sebelum bergabung dengan partai banteng. Dia tak ubah seperti curutnya Rizieq yang mencari makan dengan mengerat dan mencicit dari majikan Rizieq.

Pengacara hilang akal yang melindungi orang buron yang jelas-jelas anti pancasila. Kapitra ini jelas jauh kelasnya dengan Yusril yang totalitas bergabung dengan pemerintah.

Yusril sang pengacara handal yang telah mementahkan gugatan MK dari Bambang cs yang mewakili kubu sebelah. Yusril yang selalu pasang badan jika Jokowi diserang. Dia benar-benar patut dipercaya dan tulus bergabung dengan pemerintah, jauh sekali dengan Kapitra yang masih menyimpan kemunafikan dalam dirinya.

Sumber: Seword.com
Share:

0 komentar:

Posting Komentar