Sabtu, 06 Juli 2019

Ahok, Senjata Ampuh Pemusnah Kesombongan Anies


Sering-seringlah keluarkan berita-berita tentang Ahok.

Ini adalah sebuah pengingat bagi kita, bahwa di Jakarta kita pernah memiliki tokoh terbaik di dunia. Pemimpin kota terbaik di Indonesia, yang menjadi elu-elu dari para warga Jakarta, dan bahkan Indonesia. Kita harus terus melihat dan mengingat kebaikan orang yang pernah berbuat baik kepada kita.

Ahok ini adalah agen kebaikan Tuhan bagi rakyat Jakarta. Kebaikan Tuhan yang diejawantahkan di dalam kebijakan-kebijakan politik yang luar biasa baik ini. Ahok adalah orang baik yang harus diingat terus menerus. Sebenarnya rakyat pasti akan mengingat Ahok untuk seterusnya, tapi izinkanlah saya untuk melakukannya sebagai bentuk kesadaran dan gerakan hati ini.

Hasil kerja dan kenangan Ahok ini menjadi sangat potensial untuk menyerang, membantai dan menghancurkan karakter Anies.

Hancurkan karakter Anies itu mudah. Kita harus melakukannya dengan sangat cantik. Jangan langsung serang ke arahnya. Kita puja-puji Ahok saja. Kita angkat Ahok tinggi-tinggi. Jangan sampai kita sebut nama Anies. Sebut saja perbandingan dengan yang lain.

Ahok harus terus diangkat dan disanjung-sanjung. Orang ini juga tidak merasa tinggi hati kalau dipuji. Terlihat dari bagaimana reaksinya ketika dipuji.

Terlihat juga oleh kita bagaimana reaksi Ahok ketika dia dihina. Dia diam dan tidak banyak berbicara. Kita melihat bagaimana pun juga, Ahok menjadi sosok yang fenomenal.

Dengan menceritakan tentang Ahok, kita melihat bagaimana lama kelamaan Anies akan pudar, dan akan buram. Dia akan babak belur sendiri. Babak belur yang dimaksud adalah babak belur dalam konotasi dan kiasan ya. Babak belur begitulah.

Ahok akan jadi terror efektif untuk Anies dan para silent majority pemuja pemerintahan anti Pancasila dan radikalisme baik.

Terorisme adalah menebarkan ketakutan. Dalam pandangan ini, rasanya kita harus setuju bahwa Ahok memberi rasa takut kepada Anies. Tapi Ahok bukan teroris. Teroris itu memberikan ketakutan pada orang lain, secara aktif. Tapi kalau Ahok, akan menjadi teror yang pasif, kepada Anies dan silent majority yang pemuja Felix.

Silent Majority itu bukan hanya bicara di kubu Ahok dan Jokowi. Tapi silent majority itu ada di kubu Anies juga. Lihat saja bagaimana HTI sekarang ini mengacak-acak tatanan kebangsaan di Jakarta ini.

Lihat itu si Felix, dedengkot HTI bisa ceramah di Balai Kota. Bagaimana pun juga, kita harus menghacurkan konspirasi para pemuja anti pancasila ini. Dengan apa? Dengan Ahok.

Ahok adalah senjata paling mematikan untuk Anies dan para pemuja Felix. Rekam jejak Ahok ini menjadi ketapel, peluru tajam, torpedo, nuklir yang membumihanguskan pemikiran para pemuja Felix ini. Anies akan hancur segera, dengan senjata ini.

Jangan sampai kita tidak mengabarkan kabar baik Ahok ini. Dia menyandang dua minoritas. Double minority, is his burden that he already gone through. Berhasil membangun Jakarta dengan menyandang dua status itu. Luar biasa sekali.

Para pemuja Felix akan kejang-kejang. Anies akan hancur berkeping-keping. Kita harus hantam Anies terus menerus. Hantamlah Prabowo, Anies dan Sandi, dengan sebuah senjata bernama Ahok. Ahok adalah musuh besar dan penebar teror di kubu Prabowo dan kawan-kawan. Apalagi Amien Rais.

Dengan informasi-informasi tentang Ahok dan kenangan manis itu, saya sangat yakin bahwa akan terbangun kesadaran rakyat untuk melawan radikalisme yang ada di belakang Anies, dan yang juga dibela oleh Anies.

Kesadaran publik harus dibangun, bahwa di Indonesia, siapapun bisa memimpin. Siapapun. Agama apapun. Radikalisme harus hancur. Radikalisme harus dibunuh sampai ke akar-akarnya. Jangan beri ruang bagi radikalisme untuk ada. Karena jika kita toleran terhadap radikalisme, itu adalah sebuah blunder terbesar.

Kita bicara tentang toleransi, tapi harus ada hal yang kita tidak boleh toleransi. Kita harus intoleran terhadap radikalisme. Ini adalah bentuk intoleransi yang dibenarkan oleh bangsa ini. UU ini menjamin kita untuk menghancurkan segala sesuatu yang berkaitan dengan intoleransi.

Kita harus intoleran terhadap kaum intoleran seperti pendukung Anies dan yang di mana Anies pun menikmati itu. Ahok harus terus diberitakan.

Karena terang itu tidak akan bisa ditahan oleh apapun. Terang tetaplah terang, yang menerangi kegelapan dan kebusukan radikalisme. Ahok harus terus disuarakan. Ahok yang terus bercahaya.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar