Supersibuk trading adalah aktivitas transaksi frekuensi tinggi. Pola ini jika diteruskan akan berkonsekuensi : saham menguasai waktu, pikiran dan energi. Resiko semakin tinggi ketika tidak mempunyai pemahaman akan apa yg sedang dilakukan. Bukankah panenraya itu bisa didapatkan tanpa ada keharusan tiap hari supersibuk bertempur di hiruk pikuk pasar ?
Membeli saham harusnya didasari sandaran rasional, bukan bongkar pasang berbalapan pergerakan temporer dan rumor. Bukankah ada waktunya panen asal saham sehat dan modal murah ?
Tanpa disadari biaya supersibuk transaksi yang harus dibayar sangatlah mahal : 1) biaya waktu dan kesehatan, karena harus plototin monitor nonstop 2) biaya transaksi berlipat 3) biaya selisih bid & offer 4) biaya sosial, karena menjadi alat saham, keseluruhan waktu dihabiskan untuk urusan saham 5) biaya psikologis, ini biaya yang paling mahal, pola supersibuk ini potensi menyimpangkan strategi trading/investasi terbaik sekalipun, dan membebani psikologi kehidupan
Membeli saham harusnya didasari sandaran rasional, bukan bongkar pasang berbalapan pergerakan temporer dan rumor. Bukankah ada waktunya panen asal saham sehat dan modal murah ?
Tanpa disadari biaya supersibuk transaksi yang harus dibayar sangatlah mahal : 1) biaya waktu dan kesehatan, karena harus plototin monitor nonstop 2) biaya transaksi berlipat 3) biaya selisih bid & offer 4) biaya sosial, karena menjadi alat saham, keseluruhan waktu dihabiskan untuk urusan saham 5) biaya psikologis, ini biaya yang paling mahal, pola supersibuk ini potensi menyimpangkan strategi trading/investasi terbaik sekalipun, dan membebani psikologi kehidupan
0 komentar:
Posting Komentar