Dalam sebuah forum diskusi, ada yang mempertanyakan, atas dasar apa sahampemenang mempreferensikan saham-saham BUMN ?
Jawaban sederhana, karena saya melihat masa depan Indonesia seperti gunung emas grasberg, sedangkan sebagian besar mempersepsikannya seperti gunung tikus (sarang koruptor).
Kalau Indonesia menuju negara hebat, tentu BUMN akan menjadi MOGE penggeraknya. Jadi, sudut pandang yang berbeda akan memproduksi ouput analisis yang berbeda.
Mengapa harus pesimis ? Bukankah tikus sudah terus diberangus.
KB (konstruksi bumn) masih potensi, centonglah yang masih tertinggal
0 komentar:
Posting Komentar