Senin, 24 Juni 2019

KARENA KITA HEBAT ?


Seorang mandor konstruksi berada di lt 50 ingin memanggil pekerjanya di lantai dasar. Setelah sang mandor berulang berteriak kencang seperti panggilan d padang gurun, sang pekerja tidak juga mendengar karena sibuk dengan pekerjaannya.

Sang mandor tanpa lelah berusaha agar sang pekerja mau menoleh ke atas, dilemparnya Rp. 1.000- yg jatuh tepat di samping sang pekerja. Sang pekerja hanya memungut Rp 1.000 tsb dan melanjutkan pekerjaannya.
Sang mandor akhirnya melemparkan Rp 100.000 dan berharap sang pekerja mau menengadah "sebentar saja" ke atas. Akan tetapi sang pekerja hanya lompat kegirangan karena menemukan Rp 100.000 dan kembali asyik bekerja.

Pada akhirnya sang mandor melemparkan batu kecil yang tepat mengenai kepala sang pekerja. Merasa kesakitan akhirnya si pekerja baru menoleh ke atas dan dapat berkomunikasi dengan sang
mandor.

Sama dengan kehidupan kita, Sang Pemilik Kehidupan selalu ingin menyapa kita, akan tetapi kita selalu sibuk mengurusi "dunia" kita. Kita diberi rejeki berapapun sering kali kita lupa untuk menengadah bersyukur kepada Sang Penyelenggara Rejeki.

Bahkan lebih sering kita tidak mau tahu dari mana rejeki itu datang, kita bilang itu keberuntungan dan hasil dari kehebatan kita. Yang lebih parah lagi kita menjadi sombong dan memproklamirkan diri sebagai orang hebat.

Jadi jangan sampai kita mendapatkan lemparan batu baru kita menoleh ke Atas. Senantiasa mengucap syukurlah untuk segala yang pernah kita capai di ladang kehidupan ini, itu semua bukan karena kuat dan hebatnya kita, sadarilah kita hanya sebuah pena di tangan Sang Penulis Agung.

Sido Bejo

#inspirasi
Share:

0 komentar:

Posting Komentar