1. memahami psikologi investasi harus dari akarnya, bukan dari pohon dan cabang rantingnya, bukan juga dari setumpuk buku tebal
2. akar psikologi investasi adalah mentalitas. Ini yang utama. sederhananya, psikologi investasi itu hanya pemindahan ruang dari ruang psikologi kehidupan ke ruang/meja investasi
3. kenapa bisa begitu? karena manusia satu atap kepribadian, walaupun berada di berbagai posisi/peran yang berbeda. contoh sederhana : orang yang dalam kehidupan kesehariannya cepat kuatir, akan sulit mengharapkannya bisa tenang, jernih saat berhadapan dengan perilaku pasar saham
4. jadi, membaca segudang buku psikologi investasipun tidak akan banyak membantu, kalau akarnya belum kuat. krn yg didapatkan dr buku hy teori
5. saham adalah alat investasi yang sangat hebat. kita bisa memiliki berbagai perusahaan tanpa perlu repot-repot urusin ijin, karyawan, pajak, strategi pemasaran, pengembalian kredit bank dll. bahkan kita bisa buka tutup (buy sell ) perusahaan tersebut secara suka2, saat dia prospek kita buka, saat dia lagi sepi kita tutup. ini bisnis yang luar biasa
6. tapi untuk bisa menangkap peluang ini harus punya akar mental yang baik. dalam hal ini kita harus jujur pada diri kita sendiri, kalau mentalitas kita masih rapuh, ya harus masuk bengkel reparasi supaya kualitas mental sinkron dengan yang di butuhkan untuk menangkap peluang-peluang hebat yang di produksi tiada henti oleh pasar
7. sebenarnya sederhana, di pasar saham hanya perlu tenang. melihat sesuatu dari gambar besar dan jangan spekulasi dengan resiko lebih besar dari yang sanggup d tanggung
8. kalau bisa tenang, kita akan tetap santai di warung kopi tepi sawah yg sejuk ketika berhadapan dengan perilaku pasar yang terkadang irasional, menghanyutkan, dan menakutkan
9. bagaimana supaya bisa tenang? Itu tidak sulit. semua bisa. asal mau jujur pada sendiri dan bersedia memperbaiki apa yang masih kurang
10. contoh, bisakah kita tenang jika selalu pesimis dan negatif merespon situasi pasar ?
11. bisakah kita tenang, ketika tergoda ingin cuan hebat tanpa proses ? dengan ugal2an berjudi di saham abal2 dan d hrg ketinggian monas ?
2. akar psikologi investasi adalah mentalitas. Ini yang utama. sederhananya, psikologi investasi itu hanya pemindahan ruang dari ruang psikologi kehidupan ke ruang/meja investasi
3. kenapa bisa begitu? karena manusia satu atap kepribadian, walaupun berada di berbagai posisi/peran yang berbeda. contoh sederhana : orang yang dalam kehidupan kesehariannya cepat kuatir, akan sulit mengharapkannya bisa tenang, jernih saat berhadapan dengan perilaku pasar saham
4. jadi, membaca segudang buku psikologi investasipun tidak akan banyak membantu, kalau akarnya belum kuat. krn yg didapatkan dr buku hy teori
5. saham adalah alat investasi yang sangat hebat. kita bisa memiliki berbagai perusahaan tanpa perlu repot-repot urusin ijin, karyawan, pajak, strategi pemasaran, pengembalian kredit bank dll. bahkan kita bisa buka tutup (buy sell ) perusahaan tersebut secara suka2, saat dia prospek kita buka, saat dia lagi sepi kita tutup. ini bisnis yang luar biasa
6. tapi untuk bisa menangkap peluang ini harus punya akar mental yang baik. dalam hal ini kita harus jujur pada diri kita sendiri, kalau mentalitas kita masih rapuh, ya harus masuk bengkel reparasi supaya kualitas mental sinkron dengan yang di butuhkan untuk menangkap peluang-peluang hebat yang di produksi tiada henti oleh pasar
7. sebenarnya sederhana, di pasar saham hanya perlu tenang. melihat sesuatu dari gambar besar dan jangan spekulasi dengan resiko lebih besar dari yang sanggup d tanggung
8. kalau bisa tenang, kita akan tetap santai di warung kopi tepi sawah yg sejuk ketika berhadapan dengan perilaku pasar yang terkadang irasional, menghanyutkan, dan menakutkan
9. bagaimana supaya bisa tenang? Itu tidak sulit. semua bisa. asal mau jujur pada sendiri dan bersedia memperbaiki apa yang masih kurang
10. contoh, bisakah kita tenang jika selalu pesimis dan negatif merespon situasi pasar ?
11. bisakah kita tenang, ketika tergoda ingin cuan hebat tanpa proses ? dengan ugal2an berjudi di saham abal2 dan d hrg ketinggian monas ?
0 komentar:
Posting Komentar